Kolesterol tinggi seringkali menimbulkan rasa khawatir, mengingat dampaknya terhadap kesehatan tubuh dan kemungkinan penyakit yang bisa diderita. Memiliki kadar kolesterol tinggi dapat memicu berbagai penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), hingga stroke.
Segala cara pun kerap kali sudah dilakukan, mulai dari mengubah pola makan hingga gaya hidup sehat. Namun terkadang kadar kolesterol tak kunjung turun. Anda mungkin akan berpikir untuk mengkonsumsi obat penurun kolesterol. Tapi apa saja jenis obat penurun kolesterol, dan amankah mengkonsumsi obat itu?
Sebelum membahas jenis obat penurun kolesterol, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa itu kolesterol tinggi dan apa yang menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh bisa menjadi tinggi. Kolesterol tinggi adalah kondisi tubuh di mana kadar kolesterol jahat (LDL) lebih tinggi dari 100 mg/dL atau kadar kolesterol baik (HDL) lebih rendah dari 40 mg/dL.
Kolesterol tinggi biasanya disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan minyak, kurang berolahraga, dan faktor lain seperti riwayat keturunan, faktor stress, hingga obesitas.
Kolesterol tinggi dapat diturunkan dengan cara-cara alami seperti misalnya rutin berolahraga, makan makanan yang mengandung serat atau kaya anti-oksidan, serta kurangi konsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu kolesterol.
Jika semua cara alami itu telah dilakukan namun kadar kolesterol tak kunjung turun, mungkin ada baiknya Anda mencoba obat penurun kolesterol dan telah dikonsultasikan dengan dokter. Berikut beberapa jenis obat penurun kolesterol yang perlu Anda ketahui.
Statin
Statin adalah jenis obat yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya dapat menghambat terbentuknya kolesterol. Statin juga sangat baik untuk pembuluh darah, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko menyempitnya pembuluh darah.
Beberapa jenis obat statin adalah simvastatin, rosuvastatin, lovastatin, fluvastatin, pravastatin, dan atorvastatin.
Meski begitu, mengkonsumsi statin dalam jumlah banyak bisa memberikan beberapa efek samping, seperti kerusakan hati dan ginjal, kepikunan, hingga memicu risiko diabetes tipe 2.
Fibrat
Fibrat atau asam fibrat adalah obat penurun kolesterol yang mampu membantu menurunkan kadar trigliserida. Asam fibrat dapat berfungsi membantu pemecahan lemak dan kolesterol dalam darah. Beberapa jenis obat fibrat misalnya fenofibrate dan gemfibrozil.
Mengkonsumsi obat fibrat juga memiliki beberapa efek samping, misalnya pusing atau sakit kepala, hidung tersumbat, hinga nyeri di bagian punggung dan perut. Pastikan juga bahwa Anda tidak memiliki alergi terhadap fibrat sebelum mengkonsumsi obat jenis ini. Jika setelah mengkonsumsi obat fibrat timbul tanda-tanda alergi, segera konsultasikan ke dokter.
Resin
Resin pengikat asam empedu berfungsi untuk membantu mengikat cairan empedu sehingga kolesterol jahat dari makanan tidak terserap usus, dan pada akhirnya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Ini karena dengan mengikat cairan empedu, hati akan menggunakan kelebihan kolesterol untuk membuat cairan asam empedu lainnya, yang pada akhirnya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Beberapa contoh obat resin pengikat asam empedu adalah kolestiramin (cholestyramine), colestipol, dan colesevelam.
Asam Nikotinat
Asam nikotinat atau asam niacin adalah jenis obat yang mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), VLDL, dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Namun terdapat beberapa efek samping dari mengkonsumsi obat ini misalnya timbulnya gangguan pencernaan, mual, muntah, masalah hati, diabetes, hingga asam urat. Biasanya dokter menyarankan untuk mengkonsumsi jenis obat ini untuk orang orang yang tidak dapat mengkonsumsi obat jenis statin.
Selain jenis obat-obatan yang disebutkan di atas, ada juga obat yang berfungsi untuk menghambat absorbsi kolesterol di usus kecil, sehingga kadar kolesterol dalam darah yang dikeluarkan usus kecil bisa berkurang. Contah dari jenis obat ini adalah Ezetimibe.
Obat penurun kolesterol sendiri juga dibagi menjadi dua jenis yaitu obat generik dan obat paten. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi obat generik cenderung lebih patuh dan rajin mengkonsumsi obat dibandingkan orang yang mengkonsumsi obat paten, yang disebabkan oleh faktor harga. Karena harga obat generik biasanya lebih murah, banyak orang yang mengkonsumsi obat ini cenderung lebih rajin meminumnya.
Meski telah mengetahui beberapa jenis obat penurun kolesterol di atas, perlu diingat bahwa sebelum mengkonsumsi obat penurun kolesterol apa pun, Anda harus mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter untuk menyesuaikannya dengan kondisi tubuh Anda dan kadar kolesterol Anda. Sebisa mungkin, gunakan cara-cara alami terlebih dahulu sebelum beralih ke obat.
Anda bisa mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung serat seperti alpukat, pisang, pepaya, atau jambu biji. Atau konsumsi sayuran yang kaya anti-oksidan dan serat seperti sayuran berdaun hijau, wortel, tomat, atau buncis. Anda juga bisa mengganti konsumsi daging dengan ikan salmon yang kaya akan omega-3. Omega-3 adalah kandungan yang dapat menurunkan kadar trigliserida tinggi dalam tubuh serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), sehingga sangat baik untuk jantung dan tekanan darah.
Anda juga bisa mengkonsumsi nutrisi khusus penurun kolesterol, Nutrive Benecol. Nutrive Benecol adalah minuman smoothie (susu dengan sari buah) yang mengandung Plant Stanol Ester (PSE) dan teruji klinis dapat menurunkan kadar kolesterol total 7-10 persen jika Anda mengkonsumsi 2 botol per hari rutin dalam 2-3 minggu.
Nutrive Benecol dapat dikonsumsi oleh Anda yang sudah memiliki kadar kolesterol tinggi, maupun Anda yang baru mau melakukan pencegahan. Dengan cukup membuka situs kalbestore.com, Anda bisa mendapatkan Nutrive Benecol dengan harga terjangkau dan berbagai varian rasa. Minum Nutrive Benecol, bye-bye kolesterol!